21 July 2025
Soroti Masalah Lingkungan, HMI Geruduk DPRD Pohuwato — Beni Nento Janji Bahas di Forkopimda.
by Admin 21 July 2025


TAGPOHUWATO.ID - Isu lingkungan kembali memantik gelombang protes dari kalangan mahasiswa. Kali ini, giliran Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pohuwato yang menyuarakan kegelisahan mereka di hadapan wakil rakyat. Pada Senin, 21 Juli 2025, puluhan massa HMI mendatangi Gedung DPRD Pohuwato dengan membawa sederet tuntutan serius terkait keberlanjutan lingkungan dan arah kebijakan pembangunan daerah.
Aksi yang semula berlangsung di dalam ruang kantor DPRD sempat memanas. Ketegangan mencair saat Ketua DPRD Pohuwato, Beni Nento, hadir di lokasi dan langsung mengajak massa berdialog secara terbuka di ruang rapat utama. Audiensi ini turut dihadiri Ketua Komisi III DPRD, Nasir Giasi.
Dalam pertemuan tersebut, HMI menyampaikan enam poin tuntutan utama yang intinya mendesak adanya pembenahan serius terhadap RPJMD Pohuwato. Mereka menilai arah pembangunan saat ini mengabaikan prinsip kelestarian lingkungan, bahkan terkesan melegitimasi kerusakan ekologi melalui izin-izin usaha yang bermasalah.
“Perlu ada kajian ulang terhadap RPJMD. Prinsip keberlanjutan dan pelibatan publik, termasuk akademisi dan tokoh adat, harus jadi bagian dalam setiap perencanaan pembangunan,” ujar salah satu orator.
Selain itu, mahasiswa juga mendesak agar DPRD memanggil instansi terkait, termasuk dinas teknis dan perusahaan yang dianggap memiliki andil dalam kerusakan lingkungan, serta mengevaluasi distribusi rekomendasi BBM subsidi yang diduga tidak tepat sasaran.
Merespons tuntutan tersebut, Ketua DPRD Beni Nento menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti aspirasi mahasiswa. Ia mengakui bahwa persoalan lingkungan hidup merupakan isu strategis yang menyentuh hajat hidup masyarakat luas.
“Kami akan bawa ini ke rapat Forkopimda. Masalah lingkungan tak bisa diselesaikan sendiri oleh DPRD, ini tanggung jawab kolektif lintas sektor,” tegas Beni.
Lebih jauh, Beni juga mengungkapkan bahwa saat ini telah ditetapkan 10 blok Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) di Pohuwato, sementara 11 blok lainnya masih dalam proses pengajuan. Ia bahkan mengajak mahasiswa untuk ikut turun langsung melihat kondisi lapangan.
“Ayo kita saksikan bersama aktivitas tambang. Supaya kita semua tahu di mana letak persoalan sesungguhnya,” ujar Beni menutup audiensi.
Dialog berlangsung kondusif hingga akhir. Massa HMI mengapresiasi keterbukaan DPRD yang bersedia mendengar dan merespons tuntutan mereka secara langsung, serta berharap janji-janji tersebut benar-benar ditindaklanjuti, bukan sekadar retorika.
Untuk info lebih, silahkan follow
akun sosial media kami




Berita Populer
